Senin, 26 September 2011

Dreaming

(CERITA INI DIAMBIL DARI KISAH NYATA, NAMUN TIDAK ADA SANGKUT PAUTNYA DENGAN PENULIS)


Rismania Andini, seorang gadis yang biasa2 saja. Remaja 17 tahun dengan kehidupan yang sederhana bersama keluarganya. Dia tinggal di rumah yang ada di pinggiran sungai besar. Rumahnya pun tidak besar maupun kecil, hanya saja orang2 sekitar selalu mengatakan kalau rumanya ‘ANKER’.
Mendengar bisikkan tetangga tentang rumahnya adalah hal yang biasa ia dengar karna itu memang benar. Suatu hari ada orang yang berkekuatan spiritual mengatakan kepada keluarganya…
“rumahmu ini memang benar2 penuh dengan mahluk halus~kalau aku boleh katakana, ada banya macam yang tinggal bersamamu…namun, mereka tidak akan mengganggu kalian kalau kalian tidak mengganggu mereka.!”
Ucapan orang itu memiliki arti bahwa rismania bersama keluarganya telah tinggal berdambpingan dengan mahluk halus selama ini… walaupun diberi tahu hal itupun dia sudah tahu keadaan rumahnya sendiri. Memang mereka tidak akan mengganggu kami jika kami juga tidak mengganggu mereka, namun terkandang ada juga mahluk yang tidak tahu diri, dering jahil padanya.
Teman2nya sering bilang kalau ‘dia adalah anak pendiam dengan kemampuan spiritual tersembunyi’ bahkan ada yang bilang ‘rismania adalah gadis GHAIB’. Sebenarnya dia bukanlah gadis yang begitu peduli dengan hal2 ghaib, namun entah mengapa ada saja hal yang aneh yang menunjukkan kalau dia ada diantara mereka.
Pernah terjadi ketika dia hendak tadarus sendirian di rumah di waktu maghrib, di tengah bacaan tiba2 mati lampu, ia pun kebingungan dan mencoba memanggil manggil ibunya namun tidak ada jawaban. Tiba2 dinding yang ada disampingnya muncul sebuah cahaya putih bersinar seperti bintang. Ianpun langsung menceritakan pada ibunya saat lampu sudah menyala, namun ibunya tidak percaya dengan cerita gadis itu.
Ada juga ketika dia hendak tidur, tiba2 mati lampu. Ketika itu ibunya langsung menyalakan ‘tintir’(lampu minyak), larut malam ia terbangun karena mendengar sesuatu. Pandangannya tertuju pada pintu kamarnya yang tidak tertutup. Tiba2 saja ada sebuah bayangan seorang perempuan rambut panjang dengan tubunya yang besar menggunakan baju panjang berjalan kearah kamar gadis itu membawa lampu minyak itu. Bayangan hitam itu memasuki kamarnya, karna rasa takut menhampiri, gadis itu langsung memejamkan matanya, namun sinar lampu minyak itu masih berada di kamarnya. Pagi harinya, gadis itu menceritakannya pada neneknya dan nenenya berkata kalau bayangan itu adalah bayangan ‘WEWE GOMBEL!!’.
Ketika gadis itu masih duduk di bangku SD, dia pernah ditinggalkan kedua orangtuanya sendirian di rumahnya. Ia bermaksud keluar rumah untuk menunggu kedua orangtuanya pulang namun saat itu ia malah melihat sesosok perempuan besar terbang dari arah selatan rumahnya sambil tertawa terbahak bahak seperti sedang menggoda anak gadis itu.
Disamping rumah ada sebuah kebun tidak berpenghunu, orang2 pernah berkata kalau disana ada sesosok mahluk yang memiliki lidah yang begitu panjang bersama mahluk yang lebih mengerikan lagi.
Suatu hari ia pernah ikut orang tuanya untuk membuang sampah manusia ke sungai belakan rumahnya, saat itu dia melihat sekilas sebuah sinar merah melewati pohon yang sangat besar. Di depannya berdiri sebuah pohon gayam yang di huni oleh mahlik yang memiliki telinga dan mata yang sangat besar namun mahluk itu hanya memiliki satu indra pendengar dan penglihatan.
Pamannya pernah berceruta padanya bahwa di sepanjang sungai belakang rumahnya adalah tempat tinggal para mahluk yang tidak terlihat.
Suatu hari ada seorang ulama bertanya kepadanya…
“apa kamu shalat?”Tanya ulama itu pada rismania.
“tidak!”jawabnya tegas.
Gadis itu tidak berani melihat kea rah mata sang ulama.
“ada apa? Kenapa kamumembendung semua kesedihan lama di dalam hatimu?”
Gadis itu hanya diam karna tidak mengerti dengan ucapan ulama barusan.
“hatimu sudah sangat penuh, hingga hal2 yang baru sulit untuk memasukinya.”
Gadis itu tetap diam seribu bahasa.
“sungguh…kamu mau kuberitahu…KAMU INI DISAYANG TUHAN!”
Saat itu tiba2 saja airmata sang gadis menetes.

***
Sejak kejadian ulama itu, ia tidak dapat menghilangkan ucapan sang ulama yang terus mengiang di telinganya. Hingga suatu malam ia bermimpi. Ia bermimpi bertemu dengan sesosok laki2 tampan yang sebaya dengannya namun laki2 itu lebih tua darinya. Sosok laki2 itu sangatlah tampan, berkulit putih bersih. Ia dan laki2 itu saling memandang, anehnya pertemuan mereka itu di tengah sungai besar di belakang rumahnya.
Laki2 itu memberinya sepasang cincin dengan rantai yang kemudian ia pasangkan di ibu jari sang gadis dan ibu jari sang laki2, kemudian sang laki2 berkata dengan lembut pada gadis itu…
“andai aku masih hidup, aku ingin melindungimu. Namun karena aku sudah mati, aku hanya bias menjadi temanmu.”
Sang laki2 tidak pernah mengatakan siapa namanya dan penyebab kematiannya pada sang gadis.
Awalnya gadis itu peduli dengan mimpi itu, namun sang laki2 kembali dating di mimpinya.
Sang laki2 menggandeng tangan sang gadis dan berkata padanya…
“aku tidak mati disini…tapi aku tinggal disini…”ucap sang laki2 sambil menunjuk sebuah gundukan pasir dibawah pohon bambu, dulu sang gadis dan keponakkannya sering bermain di gudukkan pasir itu.
Kemudian tanpa sadar sang gadis sudah ada diatas punggung sang laki2, sang gadis kemudian bertanya pada sang laki2…
“siapa mereka….?”Tanya sang gadis yang menunjuk dua sosok orang yang berpakaian putih berdiri di bawah sebuah pohon.
Ia pun menjawab "mereka adalah saudaraku…”
Beberapa saat sang laki2 berhenti di depan pohon gayam yang kurasa pohon itu sudah tidak ada, sang laki2 hanya diam dan memandang keatas pohon.
Terbangun dari mimpi, ia pun tidak menceritakan mimpinya kepada siapapun bahkan kepada kedua orangtuanya.
Akan tetapi, malam yang ketiga ia bermimpi kembali…
Sang gadis berada di sebuah hutan yang sangat gelap, sang gadis merasa ada seseorang yang berdiri disampingnya. Ia menoleh untuk melihat orang itu, dan ternyata sang ayah. Sang gadis kemudian mendengar auman serigala, kakinya tidak dapat digerakkan karena ketakutan. Kemudian sang ayah memintanya naik keatas punggungnya. Di tengah perjalanan tiba2 sang gadis melihat sebuah cermin di sampingnya, sang gadis melihat kearah cermin dan apa yang dilihatnya….


Sang gadis melihat sesosok laki2 tampan yang sedang menggendongnya, laki2 itu adalah sang laki2 yang sama dengan mimpinya kemarin.
Sang gadis berkata pada sang laki2…
“apa kau tidak lelah? Akukan berat, turunkan aku, aku sudah tidak apa2…”
Kemudian sang laki2 diam sejenak yang kemudian menjawab ucapan sang gadis dengan senyuman “tidak!tidak apa apa…”
Kemudian sang gadis dan sang laki2 bertemu dengan segerombolan orang,  tiba2 saja segerombolan orang itu mencaci mereka. Sang gadis tidak begitu jelas mendengarnya,namun cacian itu membuatnya sakit hati.
Melihat itu, sang laki2 berkata kepada sang gadis…
“sudah~~tidak apa apa…”
Sejak mimpi yang ketiga, sang gadis merasa kalau sang laki2 bermaksud mengajaknya bermain, namun sang gadis takut jika itu di teruskan, sang gadis tidak dapat kembali ke kehidupannya yang biasa. Sang gadis langsung menceritakan semua mimpinya kepada sang ibu. Setelah mendengar cerita putrinya, sang ibu langsung berkata…
“sebaiknya kita pergi ke orang ‘pintar’, ibu takut dia macam2 padamu…”
Sejak sang ibu berkata seperti itu pada putrinya, gadis itu tidak lagi memimpikan sang laki2 sampai sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar